Minggu, 14 September 2008

MENSTRUASI

A. Pengertian menstruasi

Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium dengan perubahan – perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan – perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi ( greenspan et al., 1998 ).

B. Siklus menstruasi

Sebagian wanita pertengahan usia reproduktif , perdarahan menstruasi terjadi setiap 25 – 35 hari dengan median panjang siklus adalah 28 hari. Siklus reproduksi wanita dibagi menjadi dua siklus yaitu siklus ovarium dan siklus endometrium.

Siklus ovarium, terjadi pematangan ovum, permulaan matang hari pertama menstruasi dan berakhir hari 14. pada siklus ini ada fase ovalatoir yaitu ketika mendekati pertengahan siklus 28 hari kira – kira 2 hari sebelum ovulasi hormon LH meningkat dan FSH meningkat tetapi sedikit. Peningkatan yang tiba – tiba dari FSH dan LH menyebabkan produksi estrogen oleh folikel agak menurun dan fungsi progesteron meningkat sehingga hal ini menstimulasi pematangan folikel dan melepasnya ovum. Ovulasi menandai permulaan siklus reproduksi wanita dan terjadi kira – kira 14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya.

Siklus endometrium ada 3 tahap yaitu tahap proliferasi, tahap sekresi dan tahap menstruasi. Pada tahap proliferasi terjadi pematangan ovum dan dilepaskannya pada pertengahan awal siklus ovarium. Ketika tahap ovulasi kelenjar endometrium mensekresi ovula ( lendir yang bentuknya berserabut tipis yang membantu masuknya sperma ke dalam uterus ). Tahap sekresi terjadi ketika uterus disiapkan untuk menerima ovum yang telah dibuahi endometrium terus menebal dibawah pengaruh estrogen dan progesteron dimana penebalan terjadi sampai 6 mm. Pembuluh darah dan kelenjar – kelenjar didalam endometrium menjadi berliku – liku dan berdilatasi. Progesteron menyebabkan endometrium tebal mensekresi bahan untuk makanan ovum yang telah dibuahi ( protein, lemak, glikogen, mineral yang disimpan didalam endometrium menunggu kedatangan ovum). Tahap yang terakhir yaitu tahap menstruasi, jika fertilisasi / pembuahan tidak terjadi maka produksi estrogen dan progesteron menurun kira – kira dua hari sebelum menstruasi terjadi spasme pembuluh darah endometrium yang menyebabkan terjadinya ischemia pada endometrium. Pada endometrium yang ischemia akhirnya mengupas sehingga yang terjadi disebut menstruasi. Dalam menstruasi kira – kira wanita kehilangan darah ± 40 cc sehingga sering terjadi anemi jika kurang mengkonsumsi zat besi.

C. Aspek hormonal selama siklus menstruasi

Siklus reproduksi wanita melibatkan berbagai organ, yaitu uterus, ovarium, vagina, dan mammae yang berlangsung dalam waktu tertentu atau adanya sinkronisasi, maka hal ini dimungkinkan adanya pengaturan, koordinasi yang disebut hormon. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang langsung dialirkan dalam peredaran darah dan mempengaruhi organ tertentu yang disebut organ target (Syahrum et al., 1994). Hormon-hormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi ialah ;

1. Hormon-hormon yang dihasilkan gonadotropin hipofisis :

a) Luteinizing Hormon (LH)

LH merupakan glikoprotein yang dihasilkan oleh sel-sel asidofilik (afinitas terhadap asam), bersama dengan FSH berfungsi mematangkan folikel dan sel telur, serta merangsang terjadinya ovulasi. Folikel yang melepaskan ovum selama ovulasi disebut korpus rubrum yang disusun oleh sel-sel lutein dan disebut korpus luteum (Greenspan et. al., 1998; Syahrum et. al., 1994).

b) Folikel Stimulating Hormon (FSH)

FSH merupakan glikoprotein yang dihasilkan oleh sel-sel basofilik (afinitas terhadap basa). Hormon ini mempengaruhi ovarium sehingga dapat berkembang dan berfungsi pada saat pubertas. FSH mengembangkan folikel primer yang mengandung oosit primer dan keadaan padat (solid) tersebut menjadi folikel yang menghasilkan estrogen (Greenspan et. al., 1998; Syahrum et. al., 1994).

c) Prolaktin Releasing Hormon (PRH)

Berbeda dengan LH dan FSH, prolaktin terdiri dari satu rantai peptida dengan 198 asam amino, dan sama sekali tidak mengandung karbohidrat. Secara pilogenetis, prolaktin adalah suatu hormon yang sangat tua serta memiliki susunan yang sama dengan hormon pertumbuhan (Growth hormone, Somatogotropic hormone, TSH, Somatotropin). Secara sinergis dengan estradia, prolaktin mempengaruhi payudara dan laktasi, serta berperan pada pembentukan dan fungsi korpus luteum (Syahrum et. al., 1994).

2. Steroid ovarium

Ovarium menghasilkan progestrin, androgen, dan estrogen. Banyak dari steroid yang dihasilkan ini juga disekresi oleh kelenjar adrenal atau dapat dibentuk di jaringan perifer melalui pengubahan prekursor-prekursor steroid lain; konsekuensinya, kadar plasma dari hormon-hormon ini tidak dapat langsung mencerminkan aktivitas steroidogenik dari ovarium.

a) Estrogen

Fase pubertas terjadi perkembangan sifat seks sekunder. Kemudian juga terjadi perkembangan sifat seks sekunder. Selanjutnya akan berlangsung siklus pada uterus, vagina dan kelenjar mammae. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen. Terhadap uterus, hormon estrogen menyebabkan endometrium mengalami proliferasi, yaitu lapisan endometrium berkembang dan menjadi lebih tebal. Hal ini diikuti dengan lebih banyak kelenjar-kelenjar, pembuluh darah arteri maupun vena. Hormon estrogen dihasilkan oleh teka interna folikel. Estradiol (E2) merupakan produk yang paling penting yang disekresi oleh ovarium karena memiliki potensi biologik dan efek fisiologik yang beragam terhadap jaringan perifer sasaran. Peninggian kadar estradiol plasma berkorelasi erat dengan peningkatan ukuran folikel pra-ovulasi. Setelah lonjakan LH, kadar estradiol serum akan mencapai kadar terendah selama beberapa hari dan terjadi peningkatan kedua kadar estradiol plasma yang akan mencapai puncaknya pada pertengahan fase luteal, yang akan mencerminkankan sekresi estrogen oleh korpus luteum. Studi kateterisasi telah menunjukkan bahwa peningkatan kadar estradiol plasma pada fase pra-evolusi dan pertengahan fase lueal dari siklus. Prinsipnya mencerminkan sekresi dari ovarium yang mengandung folikel dominan atau pra-ovulasi, yang kelak akan menjadi korpus luteum (Greenspan et. al., 1998; Syahrum et. al., 1994).

b) Progesteron

Kadar progesteron adalah rendah selama fase folikuler, kurang dari 1 ng/ml (3,8 nmol/l) dan kadar progesteron akan mencapai plateau yaitu antara 10-20 ng/ ml (32-64 nmol) pada pertengahan fase luteal. Selama fase luteal, hampir semua progesteron dalam sirkulasi merupakan hasil sekresi langsung korpus luteum. Pengukuran kadar progesteron plasma banyak dimanfaatkan untuk memantau ovulasi. Kadar progesteron di atas 4-5 ng/ml (12,7-15.9 nmol/l) mengisyaratkan bahwa ovulasi telah terjadi. Perkembangan uterus yang sudah dipengaruhi hormon estrogen selanjutnya dipengaruhi progesteron yang dihasilkan korpus luteum menjadi stadium sekresi, yang mempersiapkan endometrium mencapai optimal. Kelenjar mensekresi zat yang berguna untuk makanan dan proteksi terhadap embrio yang akan berimplantasi. Pembuluh darah akan menjadi lebih panjang dan lebar (Greenspan et. al., 1998).

c) Androgen

Androgen merupakan hormon steroid dengan 19 atom C dan yang termasuk androgen yaitu : testosteron, DTH, 17 ketosteroid DHEA, dihidroeplandrosteron, juga termasuk golongan ini tetapi khasiat androgennya lemah. Androgen merangsang pertumbuhan rambut di daerah aksila dan pubes serta mampu meningkatkan libido. Androgen terbentuk selama sintesis steroid di ovarium dan adrenal, sebagai pembakal estrogen. Androgen pada wanita dapat berakibat maskulinisasi, maka pembentukan yang berlebih akan menyebabkan gangguan yang berarti. Fase folikuler dan fase luteal kadar rata-rata testosteron plasma berkisar antara 0,2 ng/mg-0,4ng/mg (0,69-1,39 nmol/l) dan sedikit meningkat pada fase pra-ovulasi (Jacoeb et. al., 1994).

D. Gangguan – gangguan yang menyertai menstruasi

Gangguan-gangguan yang menyertai menstruasi

Terdapat dua klasifikasi besar gangguan yang menyertai siklus menstruasi, yaitu :

1) Gangguan atau gejala-gejala yang menyertai siklus menstruasi normal :

a) Sindroma Pre-Menstruasi (PMS)

Sindrom Pre Menstruasi didefinisikan Magos : “Gejala fisik, psikologis dan perilaku yang menyusahkan yang tidak disebabkan oleh penyakit organik, yang secara teratur berulang selama fase siklus yang banyak mengalami regresi atau menghilang selama waktu haid yang tersisa.”

Shreeve (1983) mendefinisikan sindroma pre-menstruasi sebagai sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2 sampai hari ke-14 sebelum menstruasi dan mereda segera setelah menstruasi berawal.

Banyak sekali keluhan yang dirasakan para penderita sindroma pre-menstruasi antara lain pembesaran di daerah perut, pembengkakan di pergelangan kaki dan jaringan, kenaikan berat badan, kaki terasa berat, payudara mengeras dan sakit, kaki terasa lemah untuk berjalan, perut sakit dan kejang seperti dismenorea spasmodik, produksi urin berkurang serta timbul gangguan-gangguan pada kulit seperti jerawat, bisul, kepucatan, nafsu makan dan tidur terganggu (Shreeve, 1983).

b) Dismenorea

Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan, karena gangguan ini sifatnya subyektif, berat atau intensitasnya sukar dinilai.

2) Gangguan fungsi menstruasi dan ovarium abnormal

Fungsi endokrin ovarium yang abnormal dapat bermanifestasi sebagai (1) bukti sekresi estrogen yang tidak sesuai (Misalnya pubertas prekoks), (2) sekresi estrogen yang berkurang (misalnya pubertas tertunda), (3) gangguan atau perubahan siklus menstruasi pada wanita dewasa, (4) bukti-bukti produksi androgen yang berlebihan. Penekanan terutama akan diberikan pada gangguan-gangguan yang terjadi pada wanita dewasa pasca pubertas, oleh karena merupakan gangguan yang sering ditemukan.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

mo bertax......
1. darah yang keluar waktu menstruasi itu sama nd dengan darah kita????
2. mengapa sich kalo menstruasi srng terasa skt????

diinalicious mengatakan...

Hormon LH, FSH, Progesteron, sama Estrogen itu dihasilan di ovarium bagian mana yaa?

kajquantz mengatakan...

Borgata Hotel Casino & Spa | JM Hub
The Borgata Hotel Casino & Spa, Atlantic City's premiere integrated resort destination, is opening its 광주 출장샵 doors today. The Borgata 김해 출장샵 Hotel 경산 출장안마 Casino 강원도 출장샵 & 고양 출장안마 Spa